Satu Juli
Beberapa grup whatsapp
dan beberapa orang ramai mengucapkan selamat di hari itu. Alhamdulillah, semoga
Allah mengijabah doa-doa kebaikan mereka untukku dan kupanjatkanpun doa yang sama untuk mereka. Tidak sedikit juga yang
mengiringi dengan ucapan 'asik ditraktir, buka bareng yuk'. Saya pribadi
prefer hari ini tidak banyak kegiatan di luar, apalagi 'buka
bareng' soalnya besok masih hari spesial buatku dan mesti mempersiapkan. Hanya
memang sepertinya fitrahnya buat diriku, hari spesial malah tidak bisa
mempersiapkannya lagi. Sudah tidak bisa pegang satupun persiapannya. Yah, besok
saya mesti sidang kelulusan sarjana. Tapi seperti sudah dicekoki bacaan-bacaan sejak
sebulan yang lalu akhirnya eneg, padahal dibacanya juga jarang hehe
Akhirnya tetep juga buka bareng sama temen-temen MS SALAM UI 2013 dan 'tambahan' walaupun tidak bisa lengkap, alhamdulillah silaturahim terlaksana. Entah mungkin jadi pertemuan terakhir ngumpul duduk bareng membicarakan hal-hal yang tidak biasa dibicarakan seperti setahun sebelumnya di hampir setiap pekan. Terima kasih banyak saya ucapkan kepada mereka semua yang bersedia bersabar dan berdinamika bersama dalam mengurus DK UI. Allah yang mengatur format kita di tahun sebelumnya, Allah yang menakdirkan membersamai kalian dengan karakter yang tidak satupun sama di antara kita, dan akhirnya saya bisa menyadari bahwa begitulah 'ukhuwah' dan 'amal jama'i'.
Dua Juli
Hari ini sidang kelulusan setelah daftar ulang di tahun 2009 tanggal 1 Juli, siapa yang menyangka perjalanan di dunia kampus berakhir di tahun 2014 tanggal 2 Juli? Seperti hanya sehari rasanya... Mungkin bagi sebagian besar orang waktu yang saya gunakan di kampus cukup panjang, tapi saya terus kembali mengulang-ulang ingatan akan apa saja yang telah saya lewati, meraba rasa di hati, dan berpikir ulang kenapa keputusan berada di Dunia Kampus tepat dalam angka periode tersebut. Alhamdulillah semua targetan tercapai mesti harus diingat bahwa keinginan selalu lebih banyak dari realistisnya dan hal tersebut sangat berkaitan erat dengan besarnya keinginan disertai dengan usaha.
Teman-teman PI SALAM UI 2014 datang menemani, tetap dengan tidak full team... Yah, begitulah keadaannya. Hanya bisa full team setahun lalu di tiap pekan sepanjang tahun. Saya pribadi tidak begitu tertarik dengan apresiasi atau semisal dengan hal-hal yang terlihat di foto. But, for you guys why not I'll try to enjoying it. hehe maaf atas keterbatasan saya. Hal 'lucu' yang apat ditemui hari ini adalah banyak cewek yang 'nungguin' departemen elektro FTUI dan hanya buat nyemangatin Habib, saya tidak ikut sore itu tapi denger cerita temen-temen saya hehe, begitulah kami. Bukan karena kami melupakan adab dalam berinteraksi, ini ukhuwah yang kami rasakan dan tergambar lewat aksinya. Kadang saya juga agak sedikit tergelitik, apa yang membuat kami bisa begitu terbuka dan peduli hanya dalam setahun kebersamaan kami, mungkin memang Dunia Kampus dengan pernak-pernik yang saya lewati terlalu indah dan kadang tidak cukup saya lukiskan lewat kata-kata.
Hari ini kami kompak bertiga diuji, pagi harinya Rina, siangnya saya, dan ditutup di sore harinya dengan Habib. Jadilah hari ini ditutup dengan traktiran Habib, terima kasih kepada kalian semua. Dari merekalah saya bisa belajar menurunkan ego menerima sedikit sifat 'cewek'. Dari 9 orang kami se-team hanya ada 3 cowok, sangat berbeda degan format tim saya selama ini yang sering didominasi cowok. Semuanya selama setahun terakhir saya dapati penuh 'emosi'. Kepada kalian saya ucapkan terima kasih sekali lagi yang tidak malu meperlihatkan dan mengajarkan bagaimana seorang cewek memperlihatkan 'rasa' senang lewat tertawa dan tersenyum, rasa marah dan sedih dengan menangis dibumbui sifat ego, rasa malu dengan banyaknya perdebatan hanya karena foto, hijab, nyanyian, and so on. Kalian juga komplet mengajarkan saya rasa sabar mengahadapi cewek yang moody, hehe. Saya cukup menyadari betapa kurang 'cewek'nya saya.
Doa keberkahan mengalir dari semua sahabat dan salah satunya mengekspresikan lewat gambar lucu di atas, terima kasih buat seorang adik yang tidak pernah lekang semangatnya untuk mencari jati dirinya dan Allah takdirkan pertemuannya dengan saya, semoga kita bisa berkumpul kelak bersama di surga.
Enam Juli
Hari ini kajian akhwat PESIAR UI dilaksanakan, banyak kekurangan di sana-sini karena kurangnya persiapan. Praktis merasa selama bertahun-tahun ada di UI ini adalah hal paling saya benci ketika mengerjakan suatu pekerjaan, unprofessional. Ini di bulan ramadhan dan masih ada saja profesionalitas yang terlewat, sedih, sudah mengungkapkan kekecewaaan pula kepada yang mestinya bertanggung jawab dan saya yang 'membantu' karena diminta menjadi tidak puas atas apa yang saya kerjakan. Ke depan semoga siapapun yang selalu mengajak saya dalam kebaikan juga tetap memperhatikan kebaikan akan dirinya dan kebaikan akan apa yang dikerjakan agar tidak menjadi 'potret' muslim hanya karena kelalaian satu dua orang. Maafkan saya yang mesti bersikap tegas karena kejadian yang tidak menyenangkan hari ini. Allah menggantikan hari ini dengan mempertemukan saya kepada generasi masa depan penerus perjuangan yang semangat, dari mereka saya belajar bahwa profesionalitas itu sederhana. Anda hanya perlu terbuka dan menanggung bersama jika itu memang mesti dilakukan bersama. Kepolosan mereka membuat saya kembali melihat ke dalam diri untuk terus menjadi diri yang lebih baik.
Here they are,,, Bahagia banget pasti jadi ortu mereka, saya aja yang jadi mentor buat mereka sehari ini bangga banget....
Awalnya, di tembak jadi mentor karena masih kurang orang. Ada yang ga datang karena sakit. Sampai sekarang syukur banget di kasih kesempatan yang tiba-tiba itu.
Namanya anak-anak moody itu so pasti. Ngajak mereka main outdoor aja pada semangat tapi giliran yang mikir keliatan ada yang ga fokusnya...
Tapi rasa syukur, haru, sekaligus sampai netesin air mata pas sesi motivator... Semua dari mereka kompak sampai sesenggukan karena yang disinggung ortu. Pas buat komitmen jadi anak solehah, semuanya kreatif mengekspresikan perasaannya buat bunda dan ayahnya, bahkan kebanyakan dari mereka pakai gambar. Alhamdulillah, generasi yang sayang ortu dan berempati pada sesama plus semangat dalam beribadah. Sempat takjub, diantara krisis moral di kalangan anak-anak yang marak dengan gadget dan dicekokin lagu & film dewasa,,, ada aja anak-anak yang seperti mereka....
Semakin merasa punya harapan baik untuk Indonesia di masa datang, semoga Allah selalu jaga mereka dan mengeksiskan mereka selalu dalam kebaikan
Dua Juli
Hari ini sidang kelulusan setelah daftar ulang di tahun 2009 tanggal 1 Juli, siapa yang menyangka perjalanan di dunia kampus berakhir di tahun 2014 tanggal 2 Juli? Seperti hanya sehari rasanya... Mungkin bagi sebagian besar orang waktu yang saya gunakan di kampus cukup panjang, tapi saya terus kembali mengulang-ulang ingatan akan apa saja yang telah saya lewati, meraba rasa di hati, dan berpikir ulang kenapa keputusan berada di Dunia Kampus tepat dalam angka periode tersebut. Alhamdulillah semua targetan tercapai mesti harus diingat bahwa keinginan selalu lebih banyak dari realistisnya dan hal tersebut sangat berkaitan erat dengan besarnya keinginan disertai dengan usaha.
Teman-teman PI SALAM UI 2014 datang menemani, tetap dengan tidak full team... Yah, begitulah keadaannya. Hanya bisa full team setahun lalu di tiap pekan sepanjang tahun. Saya pribadi tidak begitu tertarik dengan apresiasi atau semisal dengan hal-hal yang terlihat di foto. But, for you guys why not I'll try to enjoying it. hehe maaf atas keterbatasan saya. Hal 'lucu' yang apat ditemui hari ini adalah banyak cewek yang 'nungguin' departemen elektro FTUI dan hanya buat nyemangatin Habib, saya tidak ikut sore itu tapi denger cerita temen-temen saya hehe, begitulah kami. Bukan karena kami melupakan adab dalam berinteraksi, ini ukhuwah yang kami rasakan dan tergambar lewat aksinya. Kadang saya juga agak sedikit tergelitik, apa yang membuat kami bisa begitu terbuka dan peduli hanya dalam setahun kebersamaan kami, mungkin memang Dunia Kampus dengan pernak-pernik yang saya lewati terlalu indah dan kadang tidak cukup saya lukiskan lewat kata-kata.
Hari ini kami kompak bertiga diuji, pagi harinya Rina, siangnya saya, dan ditutup di sore harinya dengan Habib. Jadilah hari ini ditutup dengan traktiran Habib, terima kasih kepada kalian semua. Dari merekalah saya bisa belajar menurunkan ego menerima sedikit sifat 'cewek'. Dari 9 orang kami se-team hanya ada 3 cowok, sangat berbeda degan format tim saya selama ini yang sering didominasi cowok. Semuanya selama setahun terakhir saya dapati penuh 'emosi'. Kepada kalian saya ucapkan terima kasih sekali lagi yang tidak malu meperlihatkan dan mengajarkan bagaimana seorang cewek memperlihatkan 'rasa' senang lewat tertawa dan tersenyum, rasa marah dan sedih dengan menangis dibumbui sifat ego, rasa malu dengan banyaknya perdebatan hanya karena foto, hijab, nyanyian, and so on. Kalian juga komplet mengajarkan saya rasa sabar mengahadapi cewek yang moody, hehe. Saya cukup menyadari betapa kurang 'cewek'nya saya.
Doa keberkahan mengalir dari semua sahabat dan salah satunya mengekspresikan lewat gambar lucu di atas, terima kasih buat seorang adik yang tidak pernah lekang semangatnya untuk mencari jati dirinya dan Allah takdirkan pertemuannya dengan saya, semoga kita bisa berkumpul kelak bersama di surga.
Enam Juli
Hari ini kajian akhwat PESIAR UI dilaksanakan, banyak kekurangan di sana-sini karena kurangnya persiapan. Praktis merasa selama bertahun-tahun ada di UI ini adalah hal paling saya benci ketika mengerjakan suatu pekerjaan, unprofessional. Ini di bulan ramadhan dan masih ada saja profesionalitas yang terlewat, sedih, sudah mengungkapkan kekecewaaan pula kepada yang mestinya bertanggung jawab dan saya yang 'membantu' karena diminta menjadi tidak puas atas apa yang saya kerjakan. Ke depan semoga siapapun yang selalu mengajak saya dalam kebaikan juga tetap memperhatikan kebaikan akan dirinya dan kebaikan akan apa yang dikerjakan agar tidak menjadi 'potret' muslim hanya karena kelalaian satu dua orang. Maafkan saya yang mesti bersikap tegas karena kejadian yang tidak menyenangkan hari ini. Allah menggantikan hari ini dengan mempertemukan saya kepada generasi masa depan penerus perjuangan yang semangat, dari mereka saya belajar bahwa profesionalitas itu sederhana. Anda hanya perlu terbuka dan menanggung bersama jika itu memang mesti dilakukan bersama. Kepolosan mereka membuat saya kembali melihat ke dalam diri untuk terus menjadi diri yang lebih baik.
Here they are,,, Bahagia banget pasti jadi ortu mereka, saya aja yang jadi mentor buat mereka sehari ini bangga banget....
Awalnya, di tembak jadi mentor karena masih kurang orang. Ada yang ga datang karena sakit. Sampai sekarang syukur banget di kasih kesempatan yang tiba-tiba itu.
Namanya anak-anak moody itu so pasti. Ngajak mereka main outdoor aja pada semangat tapi giliran yang mikir keliatan ada yang ga fokusnya...
Tapi rasa syukur, haru, sekaligus sampai netesin air mata pas sesi motivator... Semua dari mereka kompak sampai sesenggukan karena yang disinggung ortu. Pas buat komitmen jadi anak solehah, semuanya kreatif mengekspresikan perasaannya buat bunda dan ayahnya, bahkan kebanyakan dari mereka pakai gambar. Alhamdulillah, generasi yang sayang ortu dan berempati pada sesama plus semangat dalam beribadah. Sempat takjub, diantara krisis moral di kalangan anak-anak yang marak dengan gadget dan dicekokin lagu & film dewasa,,, ada aja anak-anak yang seperti mereka....
Semakin merasa punya harapan baik untuk Indonesia di masa datang, semoga Allah selalu jaga mereka dan mengeksiskan mereka selalu dalam kebaikan
Terima kasih pula kepada teman-teman BERCAHAYA yang sudah memberi kesempatan untuk berada bersama di PESANTREN ANAK PESIAR UI kali ini... :)
Sepuluh Juli
Buka bareng pengurus SALAM UI 2013,,, banyak yang tidak bisa hadir walaupun ini moment yang ditanyakan sebagian besar pengurus. I love all of you guys... You can't find anyone at your organization excepted you find out it in SALAM UI. You can meet the blind eyes with the honest person that his purpose to join in SALAM UI only coz Allah and be hopeful... Kepada kalian yang Allah ciptakan untuk salah satunya menggoreskan kisah dalam sejarah hidupku, semoga kalian selalu Allah kekalkan dalam jalan-jalan kebaikan dan selalu dibersamai dengan orang-orang yang juga sama semanatnya berjuang untuk kebaikan. Sampai bertemu di waktu lain yang sama atau bahkan lebih menyenangkannya dari setahun lalu kebersamaan kita :)
Sebelas Juli
Palestina kembali diserang oleh Israel :(
Hari ini genap sepekan serangan mereka, saya menyempatkan untuk ikut hadir di aksi solidaritas yang diadakan organisasi Komisi Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) di bundaran HI.
Siang ini saya berkesempatan gabung dengan temen-temen yang aksi di bundaran HI. Ada yang nyumbang duit pribadinya sampai 1milyar. Wew, kalau saja semua orang kaya aware.. Janganlan di Palestina, di negeri kita sendiri saja pasti sudah tidak ada yang mesti melihat tragis kematian anaknya karena busung lapar....
Kalau saya? Hehe ga ada apa-apanya dibanding 1milyar. Tapi semoga saja gabung bersama para demonstran tadi minimal buatku lebih semangat. Masih banyak yang peduli dan minimal pegelnya kaki di bulan ramadhan (karena pastinya ga minum di siang hari) bisa saya bandingkan dengan sakitnya dibombardir dan tidak makan berhari-hari para korban di Palestina.
Tujuh Belas Juli
Tak bisa selesai senyum bahkan sesekali terbahak mengingat semua hal yang bisa dijangkau dengan ingatan di dua tahun yang lalu kebersamaan dengan BEM FMIPA UI. Hal yang paling diingat adalah tidak pernah full team karena betapa sibuknya kalian. Dari kalian saya banyak belajar profesionalitas, rela berkorban, dan siap mengerjakan apapun dengan konsekuensinya pada posisi kalian dan pada keluarga besar suatu organisasi. Saya bahkan menemui orang-orang yang semangat mempelajari 'jati dirinya' secara Islam tidak di masjid atau mushalla, saya menemuinya di sekre BEM FMIPA UI 2012. Terima kasih telah menerima saya di tengah kepengurusan, mendengarkan apa yang saya rancang di tengah kesibukan kalian, dan membantu secara penuh apa yang kita sepakati bersama. Good luck for all of you guys, untuk karir, jodoh, masa depan yang dicitakan untuk kebaikan diri, bangsa, dan agama kita :)
Dua Puluh Tiga Juli
Persiapan minim dan secara tiba-tiba kepikiran mau ikut merasakan mudik di Jawa, tidak ada yang bisa menjamin sampai kapan nafas bisa terus berhembus. Dan yang paling jelas, ini kemungkinan waktu terakhir ada di pulau Jawa dengan status mahasiswa S1 :)
Saya ikut ke Kebumen untuk mudik lebaran meski saya akan balik ke Jakarta sehari sebelum lebaran. Mungkin di episode tulisan berikutnya akan saya sampaikan alasan saya kenapa memilih Kebumen untuk lokasi mudik kali ini, ada "modus" istilah saat ini. hehe
Membutuhkan waktu kurang lebih 15 jam untuk sampai di tempat ini. Alhamdulillah,,, akhirnya bisa ngerasain mudik
Awalnya selalu bingung kenapa sih selama tinggal di Jawa ngeliat orang antusias mudik setiap lebaran. Akhirnya ngerasain juga, plus tau gimana lucunya bawa kardus setelah mudik (hal yang tidak biasa bagi saya), setelah dipaksa bawa oleh-oleh khas daerah tersebut yang hanya muat dengan kardus Ngerasain naik transportasi yang harganya hanya 40.000 dengan fasilitas yang lumayan itu juga *sesuatu*, ber-AC, colokan di mana-mana, plus teman ngobrol sepanjang perjalanan yang unik-unik. Kalau ada istilah orang kampung udik datang ke kota, saya benar-benar ngerasain jadi orang yang udik datang ke kampung. Alhamdulillah, kepada 'saudara' yang bersedia menampung saya, ngajakin saya jalan-jalan, beserta keluarganya yang komplit menerima saya menjadi bagian dari keluarga, walaupun hanya beberapa hari saya sangat merasakan rasanya senang, terima kasih yang mendalam saya sampaikan. Terlalu naif mengarti-sempitkan rasa senang hanya dengan semua fasilitas mewah dan serba mahal secara harga. Kesenangan yang saya rasa, sangat 'mahal' nilainya yang bahkan dengan uang sebanyak apapun tidak mungkin saya dapatkan.
Selama di Kebumen saya belajar banyak hal, saya mengunjungi kotanya yang tidak begitu ramai, mengunjungi Kampung Batik dan sempat membeli selembar kain khas batik kebumen. Saya belajar kesederhanaan dengan berbagi, dan saya masih menemukan harga murah sebuah barang atau jasa yang sulit saya temui di Jakarta apalagi di Wamena. Sepanjang perjalanan pulang saya panjang mengobrol dengan seorang pensiunan diplomat, menarik pembicaraan kami yang sesekali menggunakan bahasa inggris. Mungkin dengan begitu bisa sedikit menjawab rasa rindu si diplomat. Yah, lagi-lagi saya diingatkan dengan periode waktu yang sangat singkat sebagai kesempatan untuk menorehkan amalan di dunia ini, begitu cepatnya waktu dan dengan sekedip begitu banyak hal yang bisa terlewatkan.
Dua Puluh Delapan Juli
Hari ini Eid Mubarak dan sendirian di Depok, seperti beberapa waktu ini bukan hal aneh. Malam harinya bersiap mudik beneran ke Makassar. Setelah empat hari yang lalu kehilangan dua kartu atm sekaligus, malam ini saya kehilangan dompet beserta seluruh isinya. Qadarullah...
Awalnya tidak begitu kaget karena berprasangka baik mungkin dompet saya tertinggal di kamar, setelah berhasil check in karena kebetulan paspor terbawa setelah sadar KTP ku tidak ada. Baru berasa panik setelah sadar uang untuk bayar pajak bandara tidak cukup, how come berarti dompetku beneran raib. Segera saya keluar dan menuju pengelola bus yang saya tumpangi dari Depok menuju bandara, sudah dikomunikasikan dan menunggu konfirmasi. Saya putuskan untuk beranjak melaksanakan shalat maghrib-isya. Setelah balik kabar tentang dompetku sudah sampai, setelah bus dua kali disisir tetap tidak ditemukan. Akhirnya tidak kehilangan akal saya menelpon adik dan meminta transfer uang secukupnya ke rekening pegawai bus yang saya pinjam kartu atm nya. Lima menit duduk di ruang tunggu panggilan untuk masuk pesawat sampai, akhirnya saya berhasil take off menuju Makassar. Akhirnya dijemput adik dan bersiap menuju perjalanan berikutnya menuju kampung nenek di Sidrap.
It's my story about my sweet July.
Kalau saya? Hehe ga ada apa-apanya dibanding 1milyar. Tapi semoga saja gabung bersama para demonstran tadi minimal buatku lebih semangat. Masih banyak yang peduli dan minimal pegelnya kaki di bulan ramadhan (karena pastinya ga minum di siang hari) bisa saya bandingkan dengan sakitnya dibombardir dan tidak makan berhari-hari para korban di Palestina.
Tujuh Belas Juli
Tak bisa selesai senyum bahkan sesekali terbahak mengingat semua hal yang bisa dijangkau dengan ingatan di dua tahun yang lalu kebersamaan dengan BEM FMIPA UI. Hal yang paling diingat adalah tidak pernah full team karena betapa sibuknya kalian. Dari kalian saya banyak belajar profesionalitas, rela berkorban, dan siap mengerjakan apapun dengan konsekuensinya pada posisi kalian dan pada keluarga besar suatu organisasi. Saya bahkan menemui orang-orang yang semangat mempelajari 'jati dirinya' secara Islam tidak di masjid atau mushalla, saya menemuinya di sekre BEM FMIPA UI 2012. Terima kasih telah menerima saya di tengah kepengurusan, mendengarkan apa yang saya rancang di tengah kesibukan kalian, dan membantu secara penuh apa yang kita sepakati bersama. Good luck for all of you guys, untuk karir, jodoh, masa depan yang dicitakan untuk kebaikan diri, bangsa, dan agama kita :)
Dua Puluh Tiga Juli
Persiapan minim dan secara tiba-tiba kepikiran mau ikut merasakan mudik di Jawa, tidak ada yang bisa menjamin sampai kapan nafas bisa terus berhembus. Dan yang paling jelas, ini kemungkinan waktu terakhir ada di pulau Jawa dengan status mahasiswa S1 :)
Saya ikut ke Kebumen untuk mudik lebaran meski saya akan balik ke Jakarta sehari sebelum lebaran. Mungkin di episode tulisan berikutnya akan saya sampaikan alasan saya kenapa memilih Kebumen untuk lokasi mudik kali ini, ada "modus" istilah saat ini. hehe
Membutuhkan waktu kurang lebih 15 jam untuk sampai di tempat ini. Alhamdulillah,,, akhirnya bisa ngerasain mudik
Awalnya selalu bingung kenapa sih selama tinggal di Jawa ngeliat orang antusias mudik setiap lebaran. Akhirnya ngerasain juga, plus tau gimana lucunya bawa kardus setelah mudik (hal yang tidak biasa bagi saya), setelah dipaksa bawa oleh-oleh khas daerah tersebut yang hanya muat dengan kardus Ngerasain naik transportasi yang harganya hanya 40.000 dengan fasilitas yang lumayan itu juga *sesuatu*, ber-AC, colokan di mana-mana, plus teman ngobrol sepanjang perjalanan yang unik-unik. Kalau ada istilah orang kampung udik datang ke kota, saya benar-benar ngerasain jadi orang yang udik datang ke kampung. Alhamdulillah, kepada 'saudara' yang bersedia menampung saya, ngajakin saya jalan-jalan, beserta keluarganya yang komplit menerima saya menjadi bagian dari keluarga, walaupun hanya beberapa hari saya sangat merasakan rasanya senang, terima kasih yang mendalam saya sampaikan. Terlalu naif mengarti-sempitkan rasa senang hanya dengan semua fasilitas mewah dan serba mahal secara harga. Kesenangan yang saya rasa, sangat 'mahal' nilainya yang bahkan dengan uang sebanyak apapun tidak mungkin saya dapatkan.
Selama di Kebumen saya belajar banyak hal, saya mengunjungi kotanya yang tidak begitu ramai, mengunjungi Kampung Batik dan sempat membeli selembar kain khas batik kebumen. Saya belajar kesederhanaan dengan berbagi, dan saya masih menemukan harga murah sebuah barang atau jasa yang sulit saya temui di Jakarta apalagi di Wamena. Sepanjang perjalanan pulang saya panjang mengobrol dengan seorang pensiunan diplomat, menarik pembicaraan kami yang sesekali menggunakan bahasa inggris. Mungkin dengan begitu bisa sedikit menjawab rasa rindu si diplomat. Yah, lagi-lagi saya diingatkan dengan periode waktu yang sangat singkat sebagai kesempatan untuk menorehkan amalan di dunia ini, begitu cepatnya waktu dan dengan sekedip begitu banyak hal yang bisa terlewatkan.
Dua Puluh Delapan Juli
Hari ini Eid Mubarak dan sendirian di Depok, seperti beberapa waktu ini bukan hal aneh. Malam harinya bersiap mudik beneran ke Makassar. Setelah empat hari yang lalu kehilangan dua kartu atm sekaligus, malam ini saya kehilangan dompet beserta seluruh isinya. Qadarullah...
Awalnya tidak begitu kaget karena berprasangka baik mungkin dompet saya tertinggal di kamar, setelah berhasil check in karena kebetulan paspor terbawa setelah sadar KTP ku tidak ada. Baru berasa panik setelah sadar uang untuk bayar pajak bandara tidak cukup, how come berarti dompetku beneran raib. Segera saya keluar dan menuju pengelola bus yang saya tumpangi dari Depok menuju bandara, sudah dikomunikasikan dan menunggu konfirmasi. Saya putuskan untuk beranjak melaksanakan shalat maghrib-isya. Setelah balik kabar tentang dompetku sudah sampai, setelah bus dua kali disisir tetap tidak ditemukan. Akhirnya tidak kehilangan akal saya menelpon adik dan meminta transfer uang secukupnya ke rekening pegawai bus yang saya pinjam kartu atm nya. Lima menit duduk di ruang tunggu panggilan untuk masuk pesawat sampai, akhirnya saya berhasil take off menuju Makassar. Akhirnya dijemput adik dan bersiap menuju perjalanan berikutnya menuju kampung nenek di Sidrap.
It's my story about my sweet July.
Setiap peristiwa pasti ada hikmahnya dan Anda tidak akan pernah menemui hikmah yang banyak itu dengan mata hati yang terhijab. Bukalah dengan lapang hati itu, bukalah dengan pikiran jernih akal itu. Lihat sekeliling dengan mata dan hati, gunakan perasaanmu dengan segala 'rasa' nya. Sebab apa yang Allah takdirkan tidak pernah ada yang buruk, semuanya baik. Yang akan diukur hanya bagaimana kita menyikapinya. Ini juli terpanjang dalam hidupku hingga saat ini yang mungkin terekam baik sebelum ingatan terbatas di syaraf otakku terhapus sedikit demi sedikit. Ini juli terbaik di dalam waktu bulan yang mulia, ramadhan. Semoga keberkahan selalu dilimpahkan kepadaku, kepada keluargaku, dan kepada semua orang baik yang ada di dunia ini. Semoga keberkahan lailatul qadr yang saya rasakan ciri-cirinya di satu hari di bulan juli ini tertakdir kudapatkan.
Jika saja waktu ini tak berbatas akan kujangkau semua hal sejangkauan yang bisa aku usahakan, sayangnya begitu terbatasnya waktu ini yang akan menjadi catatan penentu bagaimana saya kelak di hadapanNya... Sehingga menjadi terbaik dari usaha terbaik yang bisa diusahakan adalah suatu keniscayaan yang diperlukan. Untukmu calon masa depanku, kuharap keberadaanku kelak bersama kalian menjadi satu catatan baru perbaikan diriku dan diri kalian
Jika saja waktu ini tak berbatas akan kujangkau semua hal sejangkauan yang bisa aku usahakan, sayangnya begitu terbatasnya waktu ini yang akan menjadi catatan penentu bagaimana saya kelak di hadapanNya... Sehingga menjadi terbaik dari usaha terbaik yang bisa diusahakan adalah suatu keniscayaan yang diperlukan. Untukmu calon masa depanku, kuharap keberadaanku kelak bersama kalian menjadi satu catatan baru perbaikan diriku dan diri kalian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar