Hikmah Pertama
Pernahkah kita berfikir sejenak hikmah penciptaan seekor lalat yang dianggap jijik oleh manusia? Cerita lalat bukan suatu hikayat baru, lalat pernah mewarnai kisah sejarah yang tercatat dalam lembaran Al-Quran mulia. Buktinya? Ayo perhatikan kalam Agung ini:
يَـٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ۬ فَٱسۡتَمِعُواْ لَهُ ۥۤۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ لَن يَخۡلُقُواْ ذُبَابً۬ا وَلَوِ ٱجۡتَمَعُواْ لَهُ ۥۖ وَإِن يَسۡلُبۡہُمُ ٱلذُّبَابُ شَيۡـًٔ۬ا لَّا يَسۡتَنقِذُوهُ مِنۡهُۚ ضَعُفَ ٱلطَّالِبُ وَٱلۡمَطۡلُوبُ
Wahai umat manusia, inilah diberikan satu misal perbandingan, maka dengarlah mengenainya dengan bersungguh-sungguh. Sebenarnya mereka yang kamu seru dan sembah, yang lain dari Allah itu, tidak sekali-kali akan dapat mencipta seekor lalat walaupun mereka berhimpun beramai-ramai untuk membuatnya dan jika lalat itu mengambil sesuatu dari mereka, mereka tidak dapat mengambilnya balik daripadanya. (Kedua-duanya lemah belaka), lemah yang meminta (dari mendapat hajatnya) dan lemah yang diminta (daripada menunaikannya)
(Surah Al-Hajj 22: Ayat 73)
:N
Wahai umat manusia, inilah diberikan satu misal perbandingan, maka dengarlah mengenainya dengan bersungguh-sungguh. Sebenarnya mereka yang kamu seru dan sembah, yang lain dari Allah itu, tidak sekali-kali akan dapat mencipta seekor lalat walaupun mereka berhimpun beramai-ramai untuk membuatnya dan jika lalat itu mengambil sesuatu dari mereka, mereka tidak dapat mengambilnya balik daripadanya. (Kedua-duanya lemah belaka), lemah yang meminta (dari mendapat hajatnya) dan lemah yang diminta (daripada menunaikannya)
(Surah Al-Hajj 22: Ayat 73)
:N
Gambaran yang dilukis dalam ayat Al-Quran ini menunjukkan pengajaran yang berguna untuk difikirkan secara teliti. Ini kerana, Allah SWT telah mendatangkan perbandingan yang ringkas tetapi kesannya cukup besar kepada manusia khususnya kepada golongan kafir. Kesan besar yang dimaksudkan ialah kerana ia melibatkan soal Aqidah. Dakwaan golongan kafir yang mengatakan patung-patung ukiran tangan mereka adalah Tuhan harus disembah telah dijawab oleh Allah SWT dengan sindiran tajam yang menusuk jiwa-jiwa mereka. Allah SWT telah menghina golongan yang menyembah patung dengan suatu penghinaan yang melumpuhkan daya fikir mereka secara logika.
Dalam hal konsep ketuhanan tidaklah dapat menghindar dari konsep penciptaan. Oleh karena itu, Allah SWT telah menyuruh golongan ini menciptakan seekor lalat seandainya mereka mengaku mempunyai kekuatan dan kekuasaan yang diberikan patung sembahan mereka. Lalu, kehinaan ini terus menerus menusuk ke ulu hati mereka memandangkan patung keras tidak bernyawa itu mana mungkin mampu menciptakan serangga sekecil lalat bahkan tidak memberikan kelebihan apapun kepada mereka yang menyembah.
Tidak cukup dengan itu, Allah SWT mendatangkan lagi suruhan dengan gaya bahasa dan uslub yang cukup berbekas yaitu seandainya patung itu berkuasa maka halaulah lalat yang hinggap dihidung ukiran itu tanpa bantuan siapapun. Ternyata patung itu tidak berkemampuan. Malah tidak langsung memberikan reaksi apapun sebagai tindak balas.
Begitu juga Allah SWT turut menyuruh agar golongan kafir memohon kepada patung mereka menghapuskan segala macam penyakit berbahaya yang dibawa oleh lalat. Tetap saja, tidak mampu!
Uslub Balaghah
Di dalam ayat di atas, Allah SWT menyeru kepada manusia dengan seruan يا أيها الناس bermaksud “Wahai sekalian manusia!” dan itu merupakan seruan berbentuk umum. Menurut pengertian bahasa arab, seruan itu seolah-olah suatu panggilan yang jauh. Apa yang dimaksudkan dengan suatu panggilan jauh? Maksud firman Allah SWT dalam ayat ini adalah suatu seruan kepada semua manusia semenjak dahulu hingga datangnya hari pengakhiran yaitu hari kiamat.
Photo by:Naza
Apakah rahsia Allah SWT menyebut perkataan lalat, bukan gajah atau unta?
Hal tersebut dikarenakan ayat ini seolah-seolah menempeleng orang kafir yang berkata tuhan mereka mampu melakukan segala-galanya. Oleh karenanya diperintahkan untuk menciptakan lalat yang kotor agar mereka berfikir dan terus berfikir. Hatta mencipta benda sekecil lalat juga tidak mampu apalagi hewan sebesar gajah dan unta.
Apakah pula hikmah Allah SWT memilih lalat untuk dijadikan contoh?
Seperti yang sudah diketahui bahwa lalat merupakan serangga yang kecil, lemah dan hina bahkan mampu memberi kemudharatan kepada manusia dengan didatangkan bermacam penyakit yang berbahaya sehingga berakibat menghilangkan nyawa manusia.
Menurut Kitab Jaulah fi Dauhah Al-Adab, di antara penyakit berbahaya yang dibawa oleh lalat ialah jangkitan Tuberculosis (Jarsumah As-sel), Salmonella typhi (At-Taifud), Amebiasis (Ad-Dusnataria) dan Pink Eye (Ar-Ramd).
Selain itu, dapat dibaca penyakit yang dibawa oleh lalat, di blog ini: http://effysaiful.blogspot.com/2009/05/raja-namrud-dan-myiasis.html.
Hikmah Kedua
“Apabila lalat terjatuh ke dalam bekas minuman salah seorang di antara kamu, celuplah dan kemudian buanglah ia kerana pada sebelah sayapnya mengandungi penawar dan di sebelah sayapnya yang lain mempunyai penyakit.” (Hadis riwayat Bukhari, Imam Ahmad, Abu Daud dan Ibn Majah)
Betapa hebat mukjizat karunia Allah SWT kepada kekasihnya Nabi Muhammad SAW yang mengetahui perkara-perkara ghaib. Jika dilihat menurut logikatentunya tidak relevan untuk mencelup lalat yang kotor ke dalam bekas air minuman. Namun kajian sains kini membuktikan kebenaran kata-kata baginda Rasulullah SAW. Menurut Dr Danial Zainal Abidin dari petikan buku Perubatan Islam dan Bukti Sains Moden:
Secara dasarnya, hadis ini memperkenalkan konsep vektor dalam penyebaran penyakit. Vektor ialah hewan dan serangga tertentu, contohnya lalat yang membawa kuman-kuman keapda makhluk lain, contohnya manusia. Dalam konteks lalat, konsep vektor ini hanya baru difahami pada abad kesembilan belas sedangkan Nabi Muhammmad menyebut mengenai hal tersebut pada abad ketujuh.
Hikmah Ketiga
Saya tertarik bila membaca sebuah blog artikel yang mengatakan bahwa di negara-negara Eropa, serangga-serangga kecil misalnya seperti lalat jarang ditemui. Hal ini berbeda jika dibandingkan dengan negara-negara timur tengah dan beriklim tropis. Seperti yang saya sebutkan di atas, apabila iklim bertukar ke musim panas maka kehadiran lalat yang beribu-ribu itu akan memenuhi ruang udara negara Mesir. Umumnya masyarakat mengetahui lalat ialah sejenis serangga yang hidup di sekitar daerah yang kotor dan menjijikkan.
Sehingga, saya melihat ini merupakan hikmah mengapa Allah SWT mendatangkan serangga lalat kepada manusia. Bukankah Islam mengajar bahwa menjaga kebersihan itu adalah suatu perkara yang dituntut oleh umatnya? Nah, lihat dan fikirlah hikmahnya.
Tidak mungkin lalat mau hidup ditempat yang bersih dan tiada pencemaran yang menjijikkan bukan?
SubhanALLAH!
Sumber Text: Rahsia Di Sebalik Kejadian Lalat | Faridrashidi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar