Selasa, 22 April 2014

Penantianku

Baru menyadari jika cinta kepadanya tertanam dan menghujam dalam di dalam hati. 

Baru tersadar, mungkin bagi yang lain terlambat. 

Tapi, bukankah tidak ada kata terlmbat?


Lamat-lamat di dalam hati, bisikan kuat membayangi

Kecupan di dahi, di pipi kanan dan kiri

Sarapan sehat di pagi hari

Air panas untuk mandi selalu melengkapi untuk memulai hari


Ku tersadar, setelah berjalan menahun

Meski berbeda dimensi dan waktu, ternyata cinta itu terbawa ke alam bawah sadar, kuat menancap

Kau yang membuatku seperti saat ini


Ketika ingatan itu di refresh, ah kau masih jelas dalam ingatan

Teringat sentuhan, belaian sayang, jawaban sabar dari pertanyaanku yang banyak 

Di setiap diskusi kita, selalu teringat kecerdasanmu. Teman terindah untuk berdiskusi

Aku selalu dalam kecerewetanku, dan kau selalu dengan senyum teduh beserta sabarmu


Tidak ada satupun penyesalan di hati

Tidak pula ada kebencian karena alasan kita terpisah

Kuhanya bersyukur, pernah berkesempatan bersamamu

Walau kita masing-masing hanya episode kecil dalam drama kehidupan kita


Kuberharap suatu saat kita bertemu kembali

Kuberharap cintaku dan cintamu akan dipertemukan dalam keabadian

Kuberharap Dia ridha

Kuberharap cinta kita dalam ketaatan padaNya


Tidak ada penyesalan dalam hati

Kubersyukur berkesempatan untuk mewarnai harimu

Karena kau lebih banyak memberi warna dalam kehidupanku

Kuberharap kau pun tidak menyesal memilikiku


Kumenanti pertemuan itu, semoga aku tidak membuatmu kecewa selama ini


*di sudut hati, di dimensi yang berbeda

Semoga Allah selalu menjagamu, kuucapkan salam khidmat


anakmu

yang selalu berharap bisa terus menjadi anakmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar