Baru menyadari jika cinta kepadanya tertanam dan menghujam dalam di dalam hati.
Baru tersadar, mungkin bagi yang lain terlambat.
Tapi, bukankah tidak ada kata terlmbat?
Lamat-lamat di dalam hati, bisikan kuat membayangi
Kecupan di dahi, di pipi kanan dan kiri
Sarapan sehat di pagi hari
Air panas untuk mandi selalu melengkapi untuk memulai hari
Ku tersadar, setelah berjalan menahun
Meski berbeda dimensi dan waktu, ternyata cinta itu terbawa ke alam bawah sadar, kuat menancap
Kau yang membuatku seperti saat ini
Ketika ingatan itu di refresh, ah kau masih jelas dalam ingatan
Teringat sentuhan, belaian sayang, jawaban sabar dari pertanyaanku yang banyak
Di setiap diskusi kita, selalu teringat kecerdasanmu. Teman terindah untuk berdiskusi
Aku selalu dalam kecerewetanku, dan kau selalu dengan senyum teduh beserta sabarmu
Tidak ada satupun penyesalan di hati
Tidak pula ada kebencian karena alasan kita terpisah
Kuhanya bersyukur, pernah berkesempatan bersamamu
Walau kita masing-masing hanya episode kecil dalam drama kehidupan kita
Kuberharap suatu saat kita bertemu kembali
Kuberharap cintaku dan cintamu akan dipertemukan dalam keabadian
Kuberharap Dia ridha
Kuberharap cinta kita dalam ketaatan padaNya
Tidak ada penyesalan dalam hati
Kubersyukur berkesempatan untuk mewarnai harimu
Karena kau lebih banyak memberi warna dalam kehidupanku
Kuberharap kau pun tidak menyesal memilikiku
Kumenanti pertemuan itu, semoga aku tidak membuatmu kecewa selama ini
*di sudut hati, di dimensi yang berbeda
Semoga Allah selalu menjagamu, kuucapkan salam khidmat
anakmu
yang selalu berharap bisa terus menjadi anakmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar