Setelah berbulan-bulan tidak membuka akun fb di computer, akhirnya hari ini bisa dibuka. Iseng-iseng buka akun sahabat-sahabat yang dulunya pernah akrab, baik SD, SMP, ataupun SMA. Suasana menjadi rindu, mengharu biru, bahkan membuat beberapa kali tersenyum. Tampkanya album foto sudah bertransformasi menjadi galeri foto J. Namun, tentunya tidak bisa menggantikan seberapa detail kejadian lampau itu terjadi, bahkan foto yang ada sekarang pun hanya merepresentasikan diri dan aktivitas saat ini.
Ada yang membuat hati geli. Entah apa yang harus saya ungkapkan lewat bahasa tulisan ini. Melalui serangkaian informasi gambar yang bisa diakses semua orang, kapan saja, di mana saja, bahkan kepada mereka yang sama sekali tidak saling mengenal. Ya, itulah zaman teknologi tercanggih saat ini. Bahkan semua orang bisa menginformasikan kegiatannya saat ini hanya dengan sebuah benda teknologi yang digenggam di tangan. Dari hal yang penting untuk diketahui hingga hal yang remeh atas keadaan pribadi.
Jauh dari itu, aktivitas membuka galeri foto sahabat-sahabat saya ini menjadi satu aktivitas pelepas rindu. Sulit mungkin untuk mengungkapkannya, namun hanya dengan melihat keadaan mereka saat ini hati ini sedikit menjadi lega. Memang tidak semua sebaik apa yang saya pikirkan, namun selalu diiringi doa buat mereka ketika melihat potret keadaan mereka saat ini. Semoga kalian istiqomah dengan keadaan baik kalian saat ini kawan, semoga kalian tidak berubah seiring dengan tergerusnya arus zaman yang semakin tidak jelas saat ini, semoga kalian dapat tetap melihat dengan mata hati sehingga dapat membedakan yang haq dan yang batil.
Memori itu masih lekat menggelayut di ingatanku. Betapa dulu kita sering berbagi. Berbagi kebahagiaan, berbagi makanan, berbagi kesedihan, bahkan berbagi pemikiran. Untuk dapat menyamakan frekuensi, untuk dapat menyamakan pemahaman. Terkait pelajaran di sekolah, amal, akhlak, bahkan dakwah.
Semoga kau, sahabatku menjadi dirimu sebenar-benar hamba yang tidak lupa akan indah kasihNya. Yang sampai detik ini masih terus merasakan nikmat hidup, nikmat kesempatan, nikmat-nikmat yang lain. Dan, semoga nikmat iman, nikmat islam, dan nikmat ukhuwah masih terus terpatri di hati-hati kita.
Di sore hari yang cerah, dengan kerinduan segunung. Buatmu wahai sahabat-sahabatku yang selalu dengan rela hati walau kaki berat melangkah ke Masjid 45 di teriknya matahari siang dan setumpuk laporan & laporan menanti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar